Onmyouza

Masih ngomongin group band dari Jepang, kali ini gue tampilkan group yang namanya agak-agak nggak umum, Onmyo-Za (biasa disebut Onmyouza). Ini adalah group heavy metal dari Jepang yang album pertamanya keluar tahun 1999. Bisa dibilang group ini memainkan musik heavy metal yang agak-agak ortodok. Kalo mau dibikin perbandingan, bisalah dibandingkan dengan Iron Maiden atau Judas Priest, yang dicampur aduk dengan musik rakyat Jepang. Yang menarik dari group ini, tiap kali manggung mereka selalu menampilkan aksi teatrikal dan menggunakan kimono. Gak kebayang ribetnya loncat-loncat pake gitar tapi pake kimono. Yan nggak-nggak aja nih group. Nama-nama personilnya juga aneh. Gue agak susah terjemahinnya, tapi yang jelas nama tiap anggota groupnya selalu berkaitan dengan kucing. Misalnya vokalisnya, Kuroneko kalo diterjemahkan secara bebas artinya kucing hitam. Atau bassisnya yang namanya Matatabi yang terjemahan bebasnya adalah silverine (loved by cats). Pokoknya serba kucing, lah. Cirinya yang lain, group ini sebagian besar lagunya berkaitan dengan yokai, semacam hantu atau roh versi Jepang, atau tentang naga ala jepang (nihon no ryu), atau diambil dari cerita-cerita legenda. Dari segi musikalitas, okelah buat didengerin, sebagai variasi buat kita yang lebih banyak denger musik metal ala barat. Lagu yang gue posting ini adalah lagu dari album Mugen Huoei yang dirilis tahun 2003. Judul lagunya, Yokoshimami no houyou sendiri kata temen gue yang ngerti basa Jepang terjemahan bebasnya adalah Pelukan Iblis. Tapi secara gue nggak ngerti bahasa Jepang, makanya tiap kali gue denger lagu ini yang kebayang adalah film kartun robot jepang waktu adegan pertarungan dengan robot musuh. Ah, ngaco aja nih gue. Hehehe... ^_^

Onmyouza - Yokoshimami no houyou.mp3

Loudness

Sekarang waktunya menyinggung group band dari Jepang. Buat penggila musik cadas dekade 1980-an, tentunya banyak yang udah familiar sama group band Loudness. Group ini udah berdiri dari tahun 1981 oleh Akira Takasaki, yang belakangan dianggap sebagai virtuoso gitarnya Jepang. Di paruh pertama era 1980-an, group ini cuma wira-wiri di Jepang aja. Tapi setelah merilis album ketiga "The Law of Devil's Land", mereka memutuskan untuk keluar kandang, dan pergi ke Eropa untuk ngerekam album keempatnya, "Disillusion". Tahun 1985 bisa dianggap sebagai awal keberhasilan Loudness dalam menaklukkan dunia. Lewat manajemen mantan tour managernya Twisted Sister Joe Gerber, Loudness berhasil teken kontrak dengan Atlantic Record, dan kemudian mengeluarkan album kelima, "Thunder in the East". Album ini sukses berat untuk ukuran group band dari Jepang, karena berhasil masuk ke nomor 74 di Billboard Charts. Prestasi ini membuat Loudness jadi satu-satunya group band Jepang yang pernah nongkrong di Billboard Charts. Semua lagu di album ini dinyanyikan dalam bahasa Inggris, dan belakangan menjadi trend di kalangan group band di Jepang untuk ikut-ikutan bikin lagu dalam bahasa Inggris. Di album ini satu lagu hits yang jadi andalan, yaitu Crazy Nights. Gue sengaja postingin lagunya buat kalian yang blom pernah denger lagunya.

loudness - 01 crazy nights.mp3